GORONTALO - GORUTNEWS.COM – Ribuan anak muda di Nepal turun ke jalan memprotes pemerintah yang dituding korup. Aksi tersebut berujung bentrokan dengan aparat hingga menewaskan sedikitnya 19 orang dan melukai lebih dari 100 lainnya.
Dilansir dari CNN Indonesia, demonstrasi besar-besaran ini dipimpin generasi Z yang menuntut perubahan. Mereka juga mengecam tindakan pemerintah yang membatasi kebebasan berpendapat dengan memblokir 26 platform media sosial, termasuk Facebook, Instagram, dan YouTube.
Awalnya, aksi berlangsung damai sejak Senin (9/9/2025) pagi waktu setempat. Ribuan pelajar dan mahasiswa ikut bergabung, bahkan sebagian masih mengenakan seragam sekolah. Namun, situasi berubah ricuh ketika sekelompok orang diduga provokator memicu bentrokan hingga massa berhasil merangsek masuk ke Gedung DPR Nepal.
Aparat kemudian menembakkan gas air mata dan peluru karet untuk membubarkan kerumunan. Pemerintah juga memberlakukan jam malam di sejumlah wilayah ibu kota Kathmandu guna meredam demonstrasi.
Protes dipicu ketidakpuasan warga terhadap kepemimpinan Perdana Menteri KP Sharma Oli yang dianggap gagal meningkatkan kesejahteraan rakyat. Kasus-kasus korupsi besar, termasuk skandal pengadaan pesawat Airbus yang merugikan negara lebih dari 1 miliar rupee, turut menyulut kemarahan publik.
Selain itu, gaya hidup mewah keluarga pejabat di media sosial dinilai memperburuk citra pemerintah. Aksi protes serupa di Sri Lanka dan Bangladesh bahkan disebut ikut menginspirasi generasi muda Nepal.
Menurut pengamat, larangan media sosial hanya memperburuk kondisi. “Protes ini digerakkan oleh frustrasi kaum muda dan ketidakpercayaan mereka terhadap otoritas,” kata Yog Raj Lamichhane, akademisi dari Universitas Pokhara, seperti dikutip CNN Indonesia.
